SELAMAT DATANG DI BLOG DUNIA DAN KEHIDUPAN

SELAMAT DATANG....., DUNIA DAN KEHIDUPAN,....... DUNIA DAN KEHIDUPAN

Selasa, 23 Oktober 2012

Rahasia Skenario Ilahi


Mystery Rahasia Skenario Ilahi di Balik Sejarah Dunia oleh: Ujang Bandung OPINI | 09 August 2012 | 09:01Dibaca: 272 Komentar: 2 1 menarik Pernahkah anda menonton sebuah ceritera film atau sandiwara yang mungkin anda anggap terlalu ‘klise’ dan membosankan,apa sebab (?) sebab jalan ceriteranya teramat sederhana dengan karakter pemeran ceritera yang tidak terlalu banyak dan adegan demi adegan yang terlalu sederhana, tidak variatif.sehingga dari awal anda sebagai penonton seperti sudah bisa menebak siapa yang akan menjadi sang pahlawan dan siapa yang akan menjadi sang antagonis,dan bagaimana akhir dari ceriteranya itu pun sepertinya anda sudah bisa menebaknya,artinya tak ada unsur teka teki yang membuat anda sebagai salah seorang penonton berfikir keras untuk menebaknya.itulah mungkin alasan anda untuk mengganggap bahwa isi ceritera film seperti itu sangat tidak menarik dan sangat membosankan,dan sang pembuat ceritera film seperti itu pasti akan anda kategorikan sebagai seorang yang kurang memiliki ‘visi’ yang mendalam. Kemudian sekarang coba bandingkan penuturan diatas dengan ilustrasi berikut : Suatu saat anda menonton sebuah film yang jalan ceriteranya berbeda jauh dengan yang diilustrasikan diatas sebab jalan ceritera film yang anda tonton justru terdiri dari berbagai adegan yang teramat beraneka warna dan beragam,demikian pula karakter para pemerannya demikian beragam .dan saking teramat banyak dan beraneka ragamnya adegan dan para pemerannya,anda menjadi sulit untuk menebak apa sebenarnya isi ceritera film itu,apalagi untuk memaknainya secara utuh sebagai sebuah jalinan ceritera yang memiliki makna.artinya isi ceritera film itu seperti terlalu banyak berisi teka teki yang penonton awam pasti akan sulit untuk menebaknya.saking rumitnya jalan ceriteranya sehingga siapa sang pahlawan dan siapa sang antagonisnya sampai menjelang ceritera film berakhir masih sulit untuk ditebak………dan sehingga saking banyak dan beragam nya adegan yang dibuat sehingga dari satu adegan ke adegan yang lain satu sama lain seperti tidak saling bersambungan,hal itu menimbulkan ‘prasangka’ atau ‘kecurigaan’ dikalangan penonton tertentu yang mulai berfikir bahwa ceritera film itu sebenarnya tidak dibuat dengan berdasar kepada sebuah scenario tertentu dan beranggapan bahwa semua adegan berjalan hanya mengikuti keinginan para pemerannya masing-masing,artinya para pemain itulah sebenarnya yang membuat dan menentukan jalan ceritera masing masing (!) yang lain mulai berfikir : ‘mungkin pembuat ceritera film itu tidak satu orang dan masing masing membuat sendiri alur ceriteranya masing masing’ sehingga alur ceritera menjadi seperti banyak dan beragam. Tapi sang penonton yang cerdas justru tidak memiliki anggapan seperti kebanyakan penonton lain ia bisa menangkap ‘sesuatu’ yang tidak bisa ditangkap oleh para penonton lain.sesuatu yang membuat ia yakin bahwa sang pembuat ceritera itu sebenarnya seorang jenius yang pandai bermain teka teki dan pandai merangkai teka tekinya itu melalui beragam adegan yang sulit ditebak oleh para penonton. artinya ia melihat banyak dan beragam nya adegan yang dibuat itu justru menunjukan kejeniusan sang pembuat ceritera dalam menyusun alur ceritera yang sulit diikuti oleh penonton yang cara berfikirnya ‘kaku’ tidak fleksibel’ ,dengan kata lain ia sebenarnya tengah membuat sebuah ceritera yang berdasar kepada sebuah ‘visi’ tersendiri yang unik yang tidak bisa difahami oleh semua orang, hanya penonton yang berfikiran mendalam sajalah yang bisa menerka apa sebenarnya ‘visi’ sang pembuat ceritera film melalui ceritera yang dibuatnya itu. Sehingga sampai diujung ceritera …….ternyata tidak semua penonton bisa memahami apa maksud tujuan sang pembuat ceritera dengan jalan ceritera yang teramat rumit yang dibuatnya itu. Dua ilustrasi diatas sebenarnya adalah upaya untuk menafsirkan hanya satu ayat yang terdapat dalam kitab suci Al Qur ‘an : ‘Sekiranya Tuhan menghendaki niscaya kamu dijadikannya satu umat……..’ dan pengertian dari ayat itu bisa difahami secara lebih luas dan mendalam bila kita mengaitkannya dengan apa yang tertulis dalam amsal nabi Soelaman : …..Tuhan telah menciptakan aku (hikmat) sebagai permulaan pekerjaanNya…sebagai perbuatanNya yang pertama tama dahulu kala……. Saya menangkap ada suatu mistery Ilahi dibalik dua keterangan diatas itu,dan saya anggap bersifat mistery sebab dua keterangan diatas berhubungan erat dengan alur ceritera sejarah dunia yang jarang dikaji dan difahami orang,karena kebanyakan manusia melihat sejarah hanya dari sudut pandang ‘permukaan kulit luar’ sebagai tidak lebih dari rangkaian peristiwa demi peristiwa yang seolah tercipta melalui sebab-akibat yang bersifat manusiawi belaka. Dari ayat kitab suci Al Qur’an diatas ada dua hal yang bisa kita ilustrasikan dan kita perbandingkan satu sama lain : 1.Bila Tuhan menjadikan manusia satu umat maka Tuhan akan mendesain sejarah dunia secara simpel - sederhana seperti sang pembuat ceritera film diatas yang membuat alur ceritera yang sederhana yang mudah ditebak para penontonnya.bila Tuhan menjadikan manusia ‘satu umat’ maka konsekuensi yang akan terjadi adalah : didunia ini seluruh umat manusia hanya akan mengenal satu Tuhan -satu kebenaran-satu agama dimana hal hal yang serba satu itu akan bisa manusia fahami secara mudah sebab manusia tidak mengenal banyak ‘pesaing’yang berasal dari berbagai tuhan-agama serta ‘kebenaran’ yang lain.dan untuk merealisasikan kondisi seperti itu (manusia yang satu umat)memang Tuhan seperti tak perlu mendesain sejarah dunia dengan beragam adegan yang terlalu beraneka warna warni,sebab terlalu banyaknya adegan sejarah yang terlalu berwarna warni justru akan membuat manusia menjadi sulit untuk menemukan serta memahami yang konsep kebenaran Ilahi yang serba satu itu. 2.Bila Tuhan memilih TIDAK berkehendak menjadikan manusia satu umat berarti Tuhan memilih mendesain sejarah dunia sedemikian rupa sehingga ujungnya di dunia ini menjadi ada begitu banyak umat,golongan, menjadi ada begitu banyak agama dan ‘kebenaran’,bahkan menjadi seperti ada banyak ‘tuhan’.dan konsekuensinya bagaimana mencari kebenaran Ilahiah yang satu diantara realitas yang serba beragam itu otomatis menjadi tidak mudah,sebagaimana kita ketahui ‘kebenaran’ tidak hanya dinyatakan oleh agama Ilahi tapi ‘kebenaran’ juga seperti datang dari berbagai arah yang berbeda dan berlainan dinyatakan oleh berbagai agama,institusi dan kepercayaan yang berbeda beda. Dalam ke aneka ragaman adegan realitas sejarah seperti itu itu ‘konsep kebenaran mutlak’ Ilahi menjadi seperti sesuatu yang tidak mudah ditangkap-difahami serta dikonsepsikan,sebab tiap umat-golongan seperti memiliki persepsi yang berbeda beda yang satu sama lain bahkan bisa saling berbenturan,sebagai contoh betapa sengitnya pergumulan yang terjadi diantara para agamawan-filosof-saintis sebagai ‘para pemeran sandiwara kehidupan dengan karakteristik yang berbeda’ yang selalu cenderung tidak sepakat tentang konsep ‘kebenaran’….. Artinya Tuhan memiliki 2 opsi pilihan dalam mendesain sejarah dunia yang salah satu opsi itu Tuhan beritahukan secara tersirat melalui kitab suci Al Qur’an,tapi dari opsi yang tersirat itu kita sebenarnya sudah bisa menebak opsi yang sebaliknya dari opsi yang dinyatakan itu.dan manusia akan tahu mana opsi yang akhirnya Tuhan pilih untuk direalisasikan. Artinya bila sejarah kehidupan dunia didesain ‘sederhana’ tanpa ada banyak pemeran dan adegan yang beraneka ragam dan berwarna warni maka umat manusia sebenarnya akan lebih mudah digiring untuk menjadi satu umat- satu keyakinan atau kepada suatu realitas-keadaan dimana manusia tidak perlu berfikir terlalu keras dan mendalam untuk menangkap pengertian bahwa Tuhan itu satu - kebenaran itu dan agama yang benar itu satu,sebab manusia tidak mengenal banyak ‘ pesaing’ dari kebenaran Ilahi.kondisinya mungkin akan sama dengan realitas kehidupan dunia di zaman nabi Adam : saat itu mudah bagi manusia (Adam dan keluarganya saat itu) untuk mengenal bahwa Tuhan itu satu-kebenaran itu satu dan agama yang benar itu satu,karena saat itu realitas kehidupan belum beragam dan berwarna warni,saat itu belum ada ‘kebenaran-kebenaran’ lain yang datang dari berbagai arah yang berbeda yang memiliki konsep yang berbeda dengan konsep kebenaran Ilahi, dengan kata lain saat itu belum banyak terjadi ‘persaingan’ antar kebenaran yang satu dengan yang lain. Lalu pertanyaannya kini adalah mengapa Tuhan akhirnya lebih memilih opsi kedua (?) itulah yang harus kita cari dan kita dalami.mengapa Tuhan memilih opsi dengan akhirnya mendesain skenario sejarah dunia sedemikian rupa dengan begitu banyak karakter pemeran dan dengan begitu banyak adegan yang berwarna warni sehingga konsekuensinya konsep kebenaran mutlakNya menjadi seperti sesuatu yang ‘mystery’- yang sulit dicari - sulit difahami dan sulit ditemukan orang.sederhananya : mengapa untuk mencari Tuhan untuk mencari rahasia kebenaran hakiki menjadi harus berfikir keras dengan harus melewati berbagai hadangan - bantahan dari sana sini (coba kalau Tuhan mendesain sejarah dunia secara sederhana saja (sehingga manusia menjadi satu umat) maka kita tak perlu sekeras dan sedalam itu dalam berfikir dan kita tak perlu harus bergumul dengan menghadapi berbagai lawan dari berbagai arah…..) Sebab pada kenyataannya Tuhan memilih untuk mendesain sejarah dunia sedemikian rupa sehingga didunia ini menjadi ada begitu banyak adegan dan pemeran yang berbeda beda ,beragam dan berwarna warni,dimana dari kondisi demikian lahirlah banyak umat-golongan yang berbeda beda kepercayaan, begitu pula lahirnya berbagai institusi yang mendeskripsikan ‘kebenaran’ dengan cara dan metode yang berbeda beda seperti bentuk kebenaran yang datang dari dunia filsafat-sains. Apa konsekuensi lebih jauh dari Tuhan memilih opsi kedua yaitu menciptakan realitas sejarah yang tidak berorientasi kepada lahirnya hanya satu umat (?) 1.salah satu konsekuensinya bisa kita lihat-kita amati dan kita rasakan sekarang,untuk mencari bentuk kebenaran yang satu atau untuk sampai kepada pemahaman terhadap bentuk kebenaran yang bersifat hakiki terkadang sulit karena manusia terkadang harus berhadapan dengan berbagai bentuk ‘kebenaran’ lain yang menghadang atau merintanginya. 2.kemudian ketika kita mengklaim bahwa kebenaran Ilahi itu satu dan kebenaran agama yang kita anut bersifat mutlak maka arus penentangan yang tidak menerima klaim kita itu datang dari mana mana mereka merasa apa yang mereka pegang pun adalah ‘kebenaran’.(coba kalau Tuhan menjadikan manusia itu ‘satu umat’) 3.ada banyaknya terjadi pergumulan sengit antara berbagai bentuk ‘kebenaran’ terutama yang paling sengit adalah yang terjadi antara para agamawan-filosof dan saintis 4.lahirnya anggapan seolah ‘tuhan itu banyak’ ,’kebenaran itu banyak’ sehingga lahirlah kacamata sudut pandang pluralism-relativisme dlsb. Lalu apa yang Tuhan cari dan Tuhan inginkan dengan memilih opsi ke 2 yaitu memilih menciptakan realitas sejarah kehidupan dunia yang beragam dan beraneka warna (yang tidak memuara kan manusia pada menjadi satu umat ?) Apakah ada suatu ilmu tersendiri (yang bersifat Ilahiah) yang bisa memecahkan rahasia teka teki mengapa Tuhan memilih opsi ke 2 (?) bila ada dimana ilmu itu bisa kita cari dan bisa kita temukan serta kemudian bagaimana cara ilmu itu menjelaskan rahasia maksud tujuan Ilahi dibalik scenario sejarah dunia yang diciptakan berwarna warni itu (?) Bila anda memiliki pandangan bahwa ‘sejarah dibuat sendiri oleh kekuatan kekuatan manusia’ dan tidak meyakini adanya skenario Ilahi dibalik sejarah dunia (melepaskan peranan Tuhan atas sejarah dunia) maka tulisan ini di buat hanya untuk orang yang meyakini bahwa sejak nabi Adam turun kedunia Tuhan telah memiliki rencana scenario atas sejarah dunia,artinya sejarah dunia didesain berdasar sebuah ‘visi’ tersendiri yang bersifat Ilahiah sebagaimana yang telah bisa ditangkap oleh seorang nabi Soelaiman ribuan tahun lalu dan tersirat melalui ayat kitab suci Al Qur’an yang membuat perandaian tentang ‘satu umat’. Akhirnya…… apa yang tertulis disini itulah rabaan manusia………….benar -tidaknya Tuhan lebih maha tahu…semoga Tuhan mengampuni bila apa yang saya tulis keliru…….